Ciri-ciri Tsunami dan cara yang harus dilakukan saat menghadapinya
Beberapa hari yang lalu kita dihebohkan dengan tsunami yang terjadi di Banten Lampung yang menewaskan 373 meninggal dunia dan menewaska beberapa personil grup seventeen.
Di negara kita, masalah tsunami memang masih di kategorikan bencana alam yang serius. Namun tidak di beberapa negara lain. Di Jepang misalnya. Jika di lihat dari letak geografis, Jepang memang lebih banyak di kuasai lautan dari pada daratan. Bahkan wilayah daratannya cenderung sangat sempit. Bukan hanya itu, hanya di beberapa sektor tanah saja yang masuk dalam kategori subur. Selebihnya tidak. Maka, Jepang juga mirip seperti Indonesia masalah bencana alamnya. Keadaan gempa, banjir, bahkan tsunami menjadi suatu hal yang lumrah di Jepang sana. Itulah mengapa mereka cenderung lebih siap mengatasinya dari pada kita. Bukan hanya manusia, juga hewan memiliki beberapa kelebihan. Salah satunya adalah memiliki insting akan terjadi suatu bencana dahsyat. Maka mereka akan lebih dahulu lari untuk menyelamatkan diri. Salah satu bencana alam yang bisa di prediksi oleh manusia adalah tsunami
Proses terjadinya tsunami
Bencana alam tsunami bisa terjadi kapan saja. Sebab sebelum ini terjadi, ada beberapa hal yang bisa memicu keberadaanya. Misal dengan adanya gempa, baik itu tektonik maupun vulkanik. Namun bukan sembarang gempa biasa. Gempa yang bisa menghidupkan bencana tsunami adalah gempa yang besar. Seperti yang memiliki intensitas 7,4 skala richter.
Adanya gempa yang besar bisa menimbulkan gelombang yang besar pula. Maka saat inilah menjadi penyebab tsunami ada. Bahkan, gelombang yang di hasilkan bisa mencapai puluhan kilo meter dari pantai menuju daratan. Oleh sebab itu, resiko kerusakan akibat tsunami tergolong parah dan besar. Tak kalah besar dengan orag orang yang sudah menjadi korbannya.
Maka tsunami yang menyerang kita tidak bisa tiba tiba terjadi. Maka ada beberapa bentuk penyebab dan faktor yang mendasarinya. Misalnya adalah :
Kekuatan gempa yang tinggi – Bencana tsunami tidak bisa terjadi begitu saja. Maka sebelumnya harus di dasari gempa terlebih dahulu. Biasanya gempa yang memiliki potensi terjadinya tsunami adalah gempa yang berkekuatan di atas 6,3 skala richter. Maka perlu di tingkatkan kewaspadaan jika gempa yang ada di sekitar anda sudah menunjukkan angka sedemikian itu.
Berada di dasar – Selain itu, yang perlu di waspadai adalah dimana pusat gempa itu berada. Tsunami memiliki potensi kekuatan paling tinggi jika pusat gempa berada di dasar laut. Sebab dari dalam dasar laut memiliki kekuatan yang tiada terhingga besarnya. Apalagi jika gempa tersebut membuat gelombang besar yang menggerakan lautan. Maka gempa akan sampai pada puluhan kilo meter jauhnya.
Ada patahan dasar lempengan bumi – Resiko paling tinggi adanya patahan lempengan berada pada dasar laut. Maka yang paling tinggi memicu resikonya adalah terjadi sesuatu pada bagian lempengan dasar kerak bumi yang ada di dasar laut. Efek yang di timbulkan sangat besar dan kerusakan yang di hasilkan juga parah seperi abrasi dan erosi. Salah satu buktinya adalah terjadinya gempa tsunami di Aceh lalu.
Berikut adalah ciri ciri akan terjadi tsunami di daerah sekitar anda agar diperlukan upaya untuk mengantisipasi terjadinya tsunami :
1. Kondisi air
Biasanya orang yeng letak daerahnya berada di sekitar pantai, memang di lebih di waspadai dari pada yang ada di daratan. Pasalnya tsunami lebih mungkin bisa terjadi di daerah yang sekitarnya lautan. sebelum terjadi tsunami, keadaan air akan berbeda. Biasanya lebih surut secara tiba tiba.
2. Terdengar suara gemuruh
Bukan hanya soal keadaan air dan luat, ada pula di tandai dengan bentuk lain. Salah satunya adalah terdengar suara gemuruh yang besar dari kejauhan. Suara ini terdengar besar dan keras.
3. Keberadaan hewan hewan lain
Selain itu juga bisa di deteksi dengan hewan lain. Salah satunya adalah keberadaan burung burung. Sebelum terjadi gejala tsunami, ada beberapa hal yang aneh. Misalnya keberadaan burung yang tiba tiba berpindah pindah dari keadaan pulau kecil. Biasanya mereka akan pergi menuju ke tengah lautan.
4. Terdapat gempa pengiring
Tsunami tidak bisa tiba tiba datang begitu saja. Pasti sudah ada gempa yang mengawali terlebih dahulu. Salah satunya adalah gempa tektonik dan gempa vulkanik. Maka jika di daerah anda tiba tiba ada gempa, anda perlu sedikit waspada. Gempa yang baru saja terjadi adalah gempa yang memiliki kekuatan tinggi atau tidak. Jika masih memasuki kekuatan rendah, maka anda bisa tersenyum lega. Tapi jika sudah masuk dalam kategori tinggi, maka ada resiko adanya gempa susulan bahkan sampai mencapai tsunami.
5. Adanya gelombang yang tidak biasanya
Gelombang yang ada merupakan salah satu tanda tanda adanya tsunami akan datang. Apalagi gelombang yang muncul merupakan gelombang yang di nilai aneh dan tidak biasanya. Bisa saja gelombang yang memicu terjadinya tsunami merupakan bagian dari renteten gelombang yang ada. Atau bisa juga gelombang yang muncul di mulai dari gelombang yang kecil, kemudian gelombang yang besar. Baru setelah itu muncul tsunami yang sisanya akan mengakibatkan erosi tanah.
6. Ada suara gemuruh yang menggelegar
Bukan hanya itu, terjadinya tsunami juga bisa timbul karena adanya suara gemuruh yang menggelegar. Hal ini di sebabkan karena air yang ada menghantam lautan. Jika anda mendengar ini maka ada baiknya anda khawatir akan timbul tsunami. Kemungkinan suara ini muncul karena lempengan yang patah tadi menabrak air lautan. Sehingga menghasilkan suara yang keras.
7. Keadaan awan langit
Tanda tanda alam lainnya sebelum terjadi tsunami akan berubah. Salah satunya adalah keadaan awan yang berbentuk lebih gelap dan mendung. Bahkan tak jarang di jumpai tornado atau angin serupa yang lainnya. Hal ini semua bisa terjadi karena adanya gelombang elektromagnetis dari dasar lapisan atmosfer bumi. Ini menyebabkan daya listrik di awan tertelan oleh gelombang gelombang lainnya.
8. Lampu tetap bisa menyala, meskipun tidak ada aliran listrik
Apakah ini menguntungkan? Anda tidak perlu membayar listrik, namun lampu rumah tetap menyala? Iya secara ekonomi. Tapi tidak secara fisika. Hal ini menjadi tanda bahwa di lingkungan anda ada gelombang elektromagnetis yang bergerak bebas di udara. ini menjadi tanda akan ada bencana yang hebat segera terjadi. Salah satunya adalah gempa dan tsunami.
Cara yang harus dilakukan saat menghadapi Tsunami
Apa yang harus dilakukan dalam menghadapi tsunami?
Sebelum tsunami
- Kenalilah tanda-tanda terjadinya tsunami. Tsunami biasanya didahului oleh gempa besar yang paling tidak berkekuatan 6,5 skala richter. Sebelum gelombang tsunami datang, air laut akan surut melewati garis pantai normal dan biasanya akan tercium juga aroma garam yang menyengat.
- Jika Anda tinggal di tepi pantai, ketahuilah jalur evakuasi ke tempat yang aman jika tsunami terjadi. Seperti jalur tercepat ke tempat tinggi yang tidak terjangkau oleh gelombang tsunami atau pilihlah gedung tinggi (minimal 3 lantai) dengan kontruksi yang kuat.
- Waspadalah selalu karena bencana tsunami akan datang secara tiba-tiba.
Saat tsunami datang
- Janganlah panik. Anda harus bertindak cepat saat tsunami datang. Kepanikan akan menghambat Anda untuk berpikir dengan jernih dalam mencari jalan keluar.
- Bergeraklah sesuai dengan jalur evakuasi tsunami. Jika Anda tidak mengetahui jalur evakuasi, bergeraklah ke tempat yang lebih tinggi (ingat ketinggian genangan air akibat gelombang tsunami bisa mencapai 24 meter).
- Jika Anda yakin bahwa tanda-tanda yang Anda temui adalah tanda-tanda terjadinya gelombang tsunami, peringatkan semua orang. Ajaklah keluarga dan orang-orang sekitarmu ikut menyelamatkan diri.
- Jika tidak menemukan dataran tinggi, carilah gedung yang konstruksinya kuat. Paling tidak terdiri atas tiga lantai. Jangan pilih gedung yang kelihatan rapuh dan tua. Berlindunglah di lantai yang aman, dan tunggu hingga keadaan membaik.
- Jika gelombang tsunami menghanyutkan Anda, carilah benda-benda terapung yang dapat dijadikan rakit, misalnya batang pohon. Usahakan tidak meminum air laut dan tetep di permukaan air untuk bernapas.
- Jika gelombang membawa Anda ke tempat yang tinggi, misalnya atap rumah, cobalah bertahan di situ dan tunggu hingga air surut dan keadaan tenang.
Setelah gelombang tsunami
- Kepanikan dan kesedihan akan mewarnai sekitar kita setelah tsunami melanda. Janganlah larut dalam suasana itu, usahakan untuk tetap tenang dan kuatkan hati Anda untuk menghadapi kenyataan. Setelah air surut, Anda mungkin berniat untuk kembali ke rumah, namun ikuti imbauan regu penyelamat dan jangan melewati jalan-jalan yang rusak.
- Jika Anda telah sampai di rumah, jangan langsung masuk. Waspadai jika ada bagian rumah yang roboh atau lantai yang licin. Jangan lupa mengecek anggota keluarga Anda satu per satu. Hindari instalasi dan kabel listrik untuk menghindari sengatan listrik.
- Sesudah bencana tsunami banyak orang yang mengalami tekanan fisik maupun mental. Berikanlah dukungan pada keluarga dan teman-teman Anda, terutama yang melangami banyak penderitaan, pengalaman mengerikan dan kehilangan. Jagalah kesehatan Anda sendiri dengan pola makan yang baik dan istirahat yang cukup, sehingga Anda dapat membantu orang lain.
Gebrakan Cerita on Sosmed :
facebook : gebrakan cerita
Comments
Post a Comment